Melahirkan lulusan yang berkualitas unggul tentu saja menjadi cita-cita pendidikan di Indonesia, guna menciptakan generasi penerus bangsa untuk dapat terus memajukan negara. Terdapat berbagai jenjang pendidikan yang selalu diperhatikan kualitasnya, salah satunya adalah jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menjadi salah satu gerbang akhir bagi siswa dan siswi untuk berikutnya terjun langsung ke dunia kerja.
Pemerintah sendiri khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menciptakan program inovasi untuk meningkatkan kualitas lulusan siswa siswi SMK. Bersumber dari situs web repositori.kemdikbud.go.id, salah satu program yang sudah ada saat ini adalah kelas industri, yaitu sebagai wadah untuk menghasilkan lulusan yang unggul sesuai dengan tuntutan dunia usaha/dunia industri diperlukan. Kelas industri merupakan kelas yang dapat mengakomodir tuntutan industri dan harapan SMK, dengan para instrukturnya berasal dari dunia usaha atau guru yang mendapatkan pengetahuan/keterampilan terkini dan kurikulumnya sudah merupakan hasil sinkronisasi dan siswanya secara langsung melakukan praktek kerja pada tempat kerja yang sesungguhnya.
(Baca juga: Ini Dia Beberapa Dukungan Kemendikbudristek untuk SMK di Indonesia)
Beberapa tujuan dari diciptakannya kelas industri tersebut adalah menghasilkan lulusan yang unggul sesuai dengan tuntutan dan harapan dunia usaha/ dunia industri; meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran di SMK sesuai tuntutan standar industri; meningkatkan keterampilan, kemampuan dan profesionalitas lulusan; meningkatkan keterserapan dan daya saing lulusan SMK dalam dunia usaha/dunia industri; serta menyelenggarakan model pembelajaran yang dirancang bersama industri/asosiasi untuk pemenuhan kompetensi khusus lulusan yang diminta oleh industri.
Kelas industri sendiri telah dilaksanakan pada beberapa SMK bersama mitra kerja sama Dunia Usaha dan Industri (DUDI) masing-masing. Salah satunya adalah SMK Negeri 1 Salam Magelang yang tengah menjalin kerjasama dengan Dynamic Bakery dan Cake untuk membentuk kelas industri bagi siswa Program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian. Kelas industri ini dirancang dengan bekerjasama dengan salah satu industri yang memiliki komitmen dan kepedulian tinggi terhadap pendidikan, terutama dengan SMK Negeri 1 Salam.
Selain pelaksanaan kelas industri, terdapat program serupa bernama teaching factory. Berdasarkan PP 41 tahun 2015, teaching factory merupakan sarana produksi yang dioperasikan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk sesuai dengan kondisi nyata Industri dan tidak berorientasi mencari keuntungan. Terdapat pula definisi lain dari teaching factory yaitu suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis produksi/ jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Dalam pelaksanaannya, program ini menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan dari SMK. Tak hanya itu, jajaran Pemda/ Pemkot/ provinsi maupun orang tua dan masyarakat juga diharapkan dapat terlibat baik dalam kegiatan perencanaan, regulasi maupun implementasinya
Sinergi antara SMK dengan industri merupakan elemen kunci sukses utama dalam teaching factory, dimana teaching factory akan menjadi sarana penghubung untuk kerjasama antara sekolah dan industri. Sehingga diharapkan bahwa teaching factory dapat meningkatkan kesiapan kerja, menyelaraskan kompetensi dan membangun berkarakter kerja lulusan SMK sesuai tuntutan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) melalui proses pembelajaran berbasis produk/ jasa yang diselenggarakan di lingkungan, suasana, tata kelola dan aturan standar DUDI atau tempat kerja/ usaha sebenarnya.
Teaching factory juga memiliki sejumlah nilai dasar yang harus dikembangkan untuk mendukung kesiapan implementasinya, diantaranya adalah sense of quality atau sadar mutu yang memberikan keterampilan dasar kepada peserta didik yang berkaitan dengan standar objektif kualitas; sense of efficiency atau sadar mutu, waktu dan biaya yang membekali peserta didik dengan kemampuan untuk bekerja secara efisien guna menciptakan efisiensi kerja yang optimal dan mengukur tingkat produktivitas seperti praktik yang umumnya dilakukan oleh industri; serta sense of creativity and innovation atau kreatif dan inovatif yang mengajarkan peserta didik untuk bekerja secara kreatif dan inovatif, melatih kemampuan problem solving sebagai ukuran kreativitas, dan kemampuan untuk melihat peluang-peluang baru di industri seperti produk, desain dan lainnya.
Adanya teaching factory juga dapat menjadi sarana penguatan karakter siswa siswi SMK, karena pembelajaran di teaching factory bermaksud untuk melatih siswa tidak hanya terampil dan kompeten, tetapi juga memiliki sikap mental dan karakter yang sesuai dengan kebutuhan industri. Pembelajaran melalui teaching factory, diyakini mampu menumbuhkembangkan etos kerja serta karakter disiplin, tanggung jawab, jujur, kerja sama, dan kepemimpinan dari peserta didik yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri. Teaching factory juga dianggap mampu meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, dari sekadar membekali kompetensi (competency based training) menuju ke pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang/ jasa (production based training).
Implementasi teaching factory sudah terlaksana pada beberapa SMK di Indonesia, salah satunya adalah SMKN 4 Malang. Saat ini kelas industri yang sudah memiliki laboratorium adalah kelas industri program keahlian Multimedia yang bekerja sama dengan perusahaan produsen android, Evercoss. Selain kelas industri Multimedia, SMKN 4 Malang juga membuka kelas industri Produksi Grafika yang bekerja sama dengan perusahaan grafika atau percetakan.
(Baca juga: Mengapa SMK di Indonesia Harus Menjalin Kerja Sama dengan IDUKA?)
Nah, itu dia penjelasan terkait kelas industri dan teaching factory yang tengan ditingkatkan pelaksanaannya pada jenjang pendidikan SMK di Indonesia. Jangan lupa kunjungi https://chlorinedigitalacademy.com/ untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan seputar digital marketing!
One Response