Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang tengah dikembangkan sebagai pintu gerbang bagi para siswa untuk terjun ke dunia kerja. Sebagai bentuk dukungan, telah terdapat banyak program yang dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun berbagai kerja sama lainnya. Salah satunya adalah kerja sama dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA). Menurut Kemendikbud, kerja sama yang dijalin antara SMK dan industri merupakan salah satu komponen revitalisasi SMK. Selain itu terdapat empat komponen lainnya yaitu kurikulum, pendidik, fasilitas, dan kualitas lulusan. Alasan utama terjalinnya kerja sama tersebut yaitu agar siswa/i SMK mencapai tingkat kematangan untuk siap kerja tepat setelah lulus.
Dilansir dari situs web resmi vokasi.kemdikbud.go.id, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI telah merumuskan tujuh program unggulan dalam rangka mewujudkan sinergi antara diksi dan IDUKA. Ketujuh program unggulan ini juga memiliki tujuan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan pendidikan vokasi, dengan harapan nantinya akan selaras dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA). Program-program tersebut antara lain adalah Program Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) dengan IDUKA, Program Pengembangan Penilaian Mutu PTV Berstandar IDUKA, Program Penguatan dan Pengembangan Pusat Karir di Perguruan Tinggi Vokasi, Program Penguatan PTV dalam Melaksanakan RPL, Program Penguatan Humas PTV bagi Kemitraan IDUKA, Program Penyelarasan Kurikulum dan Sarpras PTV dengan IDUKA, dan Program Kampus Pendamping Kemitraan.
Program lain yang telah dipublikasikan adalah Program Asesmen Keselarasan Kurikulum. Menilik dari situs web resmi vokasi.kemdikbud.go.id, program tersebut diluncurkan oleh Direktorat Mitras DUDI untuk mendukung program “link and match” yang sebelumnya telah disampaikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pada webinar sosialisasi terkait Program Asesmen Keselarasan Kurikulum, dijelaskan bahwa program ini dilaksanakan dalam rangka menganalisis kesenjangan dengan cara membandingkan antara kompetensi lulusan pendidikan tinggi vokasi dengan kompetensi yang dibutuhkan IDUKA. Manfaat yang dirasakan bagi Program Studi dan Perguruan Tinggi adalah mendapatkan masukan untuk penyempurnaan kurikulum, rencana pengadaan sarana dan prasarana, dan proses belajar mengajar. Sementara itu manfaat bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah mendapatkan model pengembangan model kurikulum pendidikan tinggi vokasi di bidang prioritas sebagai bahan penyusunan kebijakan program-program penyelarasan kurikulum berikutnya.
Di wilayah Jawa Barat sendiri, Disdik Jabar menggelar kegiatan penyelarasan kurikulum SMK dengan kurikulum industri khususnya bagi SMK Pusat Keunggulan dan Pengembangan Kawasan Industri Metropolitan Rebana. Acara ini tidak lain dilaksanakan dengan harapan kurikulum yang diterapkan di SMA dapat slaras dengan kebutuhan diberbagai macam industi. Merujuk pada berita yang disiarkan pada situs web fokussatu.id, Acara ini dihadiri oleh para peserta dari Kadin Jabar dan industri yang mewakili program keahlian yang akan diselaraskan dengan kurikulum, yaitu Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan; Teknik Otomotif; Teknik Mesin; Teknik Ketenagalistrikan; Teknik Elektro; Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim; Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi; Akuntansi Keuangan dan Lembaga; Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis; Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian; Usaha Layanan Pariwisata; dan Busana.
(Baca juga: Universitas di Jawa Barat dan Perannya Dalam Membangun Ekosistem Digital)
Selain program yang dijalankan oleh pemerintah, beberapa SMK di Jawa Barat juga sudah menjalin kerja sama internal dengan IDUKA yang dipilihnya. Salah satunya adalah SMKN 3 Bandung yang menjalin kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang melahirkan Sekolah Sahabat UMKM. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan agar kompetensi peserta didik selama PKL dapat lebih terasah, serta bisa mendapatkan penilaian dari Kadin Kota Bandung sehingga nantinya kompetensi peserta didik dapat diakui secara resmi atau tersertifikasi. Hal itu juga guna meningkatkan nilai peserta didik di industri, dunia usaha maupun kerja (IDUKA).
Terdapat pula program keahlian pemasaran pada SMKN 1 Tasikmalaya yang tentu saja menjalin kerja sama dengan IDUKA, tepatnya Yogya Group Tasikmalaya yang memberikan pembelajaran dan juga pelatihan aplikatif sesuai dengan keahliannya yaitu pada bidang retail. Pembelajaran bersama IDUKA tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan siswi tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan SMK dimana nantinya diharapkan siap memasuki dunia kerja. Selain itu yang paling penting dari pembelajaran bersama IDUKA ini adalah bagaimana siswa memiliki soft skill dan karakter yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
SMK lain yang melaksanakan kerja sama dengan berbagai IDUKA lainnya adalah SMK Banjar Mandiri yang menjalin kerja sama dengan RS Mitra Idaman. Dimana kerja sama tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk profesional SMK Banjar Mandiri sebagai lembaga pendidikan yang berfokus untuk mempersiapkan lulusan yang siap kerja dan profesional, SMK tidak bisa berjalan sendiri. Kerjasama yang baik dan saling menguntungkan sangat penting untuk menunjang tercapainya program sekolah. Pengembangan sekolah akan lebih optimal bila kerjasama dengan Instansi terkait Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA) yang relevan dengan kompetensi keahlian.
Itu dia beberapa penjelasan terkait kerja sama SMK dengan IDUKA, yang tidak lain bertujuan untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan merupakan tonggak dasar dalam pembangunan suatu negara. Semakin baik pendidikan di suatu negara, maka akan semakin maju pula negara tersebut.
(Baca juga: Membangun Ekosistem Digital Pada Tingkat SMK di Jawa Barat)
Jangan lupa kunjungi https://chlorinedigitalacademy.com/ untuk informasi terkait pendidikan dan pelatihan di Chlorine Digital Academy.