Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, Kamu dapat mengubah dunia. Itulah kiranya salah satu kutipan dari tokoh terkenal Nelson Mandela, yang membuat banyak negara sangat memperhatikan kualitas pendidikan untuk dapat memajukan negara itu sendiri. Indonesia salah satunya, terutama beberapa jajaran kepemerintahan yang selalu berinovasi untuk menciptakan dukungan baru bagi jenjang pendidikan misalnya SMK. Terdapat berbagai program yang dirancang serta diimplementasikan bagi siswa dan siswi SMK agar nantinya diharapkan bahwa mereka memiliki kualitas unggul untuk bersaing di dunia kerja.

SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), merupakan salah satu program dukungan dari Kemendikbudristek untuk Merdeka Belajar Episode 8 yang diinisiasi pada tahun 2021 lalu. 

Merujuk pada berita yang disiarkan oleh situs web bisnis.com, pada tahun 2022 ini Kemendikbudristek mempersiapkan dana untuk SMK PK dalam skema pemadanan dukungan. Skema ini tidak hanya memberikan manfaat bagi SMK saja, namun juga bagi industri sebagai mitra kerja sama. Beberapa manfaat nyata yang akan dirasakan oleh industri adalah memperoleh talenta vokasi masa depan yang efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhannya melalui training, project based learning, penyelarasan kurikulum, pemagangan, serta upskilling dan reskilling guru kejuruan. Selain itu mendukung rantai pasok industri di mana SMK sebagai bentuk dari pendidikan vokasi diarahkan menjadi bagian serta pendukung lini produksi industri yang dilaksanakan di teaching factory. Model ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi industri dalam pengeluaran operasional (operating expenditure) dan pengeluaran modal (capital expenditure). Kemudian menjadi agenda industri dalam tanggung jawab sosial melalui program corporate social responsibility (CSR) guna meningkatkan kualitas dan pemerataan pelaksanaan pendidikan. Tak hanya manfaat dari segi kemitraan, manfaat lain yang akan dirasakan industri adalah pada peningkatan branding dan marketing lantaran ikut menjadi bagian dalam program prioritas pembangunan SDM nasional. Sedangkan dari sisi finansial, industri yang bekerja sama dengan SMK akan mendapat insentif pajak melalui tax deduction atau super tax deduction.

(Baca juga: Universitas di Jawa Barat dan Perannya Dalam Membangun Ekosistem Digital)

Masih berkaitan dengan pengembangan program SMK PK, dilansir dari situs web portal berita CNN Indonesia, pada tahun 2022 ini juga Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi tengah mengembangkan skema baru pada Program (SMK PK). Pada skema baru, ratusan sekolah pengampu SMK PK tidak hanya memperoleh dana dari Kemendikbudristek saja, tetapi juga memiliki kesempatan untuk dapat memperoleh investasi dari industri dengan nilai yang miliaran rupiah. Sejumlah manfaat yang akan didapat diantaranya adalah mempercepat pencapaian profil pelajar Pancasila dan lulusan berstandar dunia kerja, meningkatkan hasil mutu pendidikan yang link and match dengan industri, meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru, mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi satuan pendidikan dan percepatan digitalisasi, memperoleh dukungan peningkatan sarana praktik siswa sesuai standar industri, serta memperoleh kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi satuan pendidikan lainnya.

Sebelumnya, Kemendikbudristek juga pernah memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas kemitraan SMK dan Dunia Usaha Dan Dunia Industri (DUDI) pada tahun 2021, diketahui sebanyak 41 perusahaan dan 22 SMK menandatangani perjanjian kerja sama (PKS). Merujuk pada situs web resmi Kemendikbudristek, diketahui bahwa bentuk kerja sama yang disepakati adalah terkait pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL). Kerja sama ini merupakan tindak lanjut penandatanganan Perjanjian Kerjasama Ditjen Diksi Kemendikbudristek dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI) tentang peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pendidikan vokasi, pada bulan Juli 2020. Disampaikan pula bahwa program ini merupakan salah satu implementasi strategi penyiapan sumber daya manusia Indonesia yang unggul melalui peningkatan mutu pendidikan vokasi. Harapannya bahwa kerja sama antara SMK dan DUDI terus ditingkatkan tidak sekadar terkait pelaksanaan PKL saja untuk kedepannya. 

Masih di tahun 2021, Kemendikbudristek juga pernah meluncurkan Program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri Bagi Kepala SMK. Berdasarkan berita pada situs web detik.com, program ini disambut baik oleh 345 peserta dari kepala SMK di berbagai SMK Pusat Keunggulan yang turut menjalani program tersebut. Dikatakan bahwa pada program tahun ini Kemendikbudristek menggandeng lima perguruan tinggi mitra dalam pelaksanaannya Lima perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Prasetya Mulya, Binus University, IPB University, Universitas Brawijaya, dan Universitas Indonesia. Kepala SMK juga akan mendapatkan sejumlah materi di luar mata diklat seperti kegiatan CEO Meet CEO, Program Conditioning, dan sertifikasi. Kegiatan conditioning bertujuan untuk memberi pemahaman terkait growth mindset dan mendorong upaya implementasi proyek di lingkungan SMK Pusat Keunggulan.

Selain itu pada akhir tahun 2021 juga Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, mengatakan bahwa pihaknya tengah mengembangkan kurikulum baru untuk jenjang SMK yang merupakan kerja sama dengan industri. Kurikulum baru tersebut dinamakan kurikulum prototype, dimana kurikulum tersebut memangkas materi yang sifatnya kompetensi teknis tanpa konteks dan diganti dengan pembelajaran berbasis proyek. Proyek yang dilaksanakan pun akan berbeda-beda karena bergantung pada proyek yang tengah dikerjakan pada industri tertentu. Nantinya diharapkan siswa dan siswi SMK akan terbiasa dengan proyek riil yang ada di dunia industri.

(Baca juga: Mengapa SMK di Indonesia Harus Menjalin Kerja Sama dengan IDUKA?)